DHCP adalah singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol.
Istilah ini digunakan untuk sistim pengalokasian alamat IP secara
otomatis dalam suatu jaringan LAN. Ada dua syarat agar suatu jaringan
dapat tersedia IP secara otomatis, yakni harus ada DHCP server dan yang
kedua adalah dari sisi client harus disetting DHCP pada konfigurasi
‘network connection’-nya. Konfigurasi client cukup mudah yakni dari
Control Panel pilih ‘Network and Sharing Center’, kemudian di bagian
kiri jendela ada menu ‘Change Adapter Setting’. Ketika muncul jendela
baru pilih ‘Local Area Connection’, klik ganda interface tersebut hingga
muncul jendela ‘Local Area Connection Properties’. Pilih option
‘Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)’ dan ketika muncul jendela
‘Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) Properties’ pastikan pilih
option ‘Obtain an IP address automatically’ dan ‘Obtain DNS Server
address automatically’. Kurang lebih settingannya seperti pada gambar
berikut :
Sedangkan pada sisi server biasanya para
administrator jaringan akan menggunakan server Linux. Tapi jangan
kuatir, bagi Anda yang belum familiar dengan sistem Linux, Anda dapat
menggunakan sistem operasi berbasis Windows dan aplikasi DHCP server
gratis bernama OpenDHCPServer yang dapat diunduh di
dhcpserver.sourceforge.net. Instalasi aplikasi ini juga cukup mudah
seperti halnya instalasi aplikasi Windows pada umunya yakni tinggal klik
tombol ‘Next..next’ saja :). Saya yakin Anda akan mampu melakukannya
kurang dari 5 menit :). Jika sudah selesai melakukan instalasi langkah
yang terpenting adalah melakukan setting konfigurasi DHCP server. JIka
Anda menginstal aplikasi OpenDHCPServer di laptop Anda, berarti sekarang
laptop Anda menjadi DHCP server.
Sebelum melakukan konfigurasi DHCP
server, pastikan server Anda (dalam hal ini adalah laptop) sudah diset
alamat IP-nya secara statis. Caranya hamper sama dengan cara mengeset IP
client menjadi DHCP seperti langkah-langkah yang dijelaskan pada
paragraf pertama, namun pada jendela ‘Internet Protocol Version 4
(TCP/IPv4) Properties’, isikan alamat IP server setelah Anda memilih
option ‘Use the following IP address’. Sebagai contoh set alamat IP
laptop Anda dengan IP 192.168.0.1 dan subnet mask 255.255.255.0.
Berikutnya, lakukan setting konfigurasi OpenDHCPServer yang dapat
dilakukan melalui menu Start Program | Open DHCP Server | Configure.
Setelah itu akan terbuka sebuah file konfigurasi melalui aplikasi
Notepad. Anda dapat dengan mengubah settingan konfigurasi disini. Anda
dapat menambahkan baris konfigurasi (sudah ada contohnya di file
tersebut) atau dengan menghilangkan tanda ‘;’ (tanda komentar). Di
antara sekian banyaknya settingan konfigurasi yang paling penting adalah
settingan [LISTEN_ON] dan [RANGE_SET]
[LISTEN_ON] digunakan untuk mengatur konfigurasi IP DHCP Server yang melakukan listening terhadap client. Set alamat IP di bagian ini sama dengan settingan IP DHCP server Anda (dalam hal ini adalah IP laptop).
[RANGE_SET] digunakan untuk mendefinisikan/mengaloksikan IP yang akan diterima client. Lakukan settingan sesuai konfigurasi jaringan Anda.
Setelah selesai melakukan settingan
basic di atas, koneksikan antara DHCP server (laptop) dengan komputer
lain melalui kabel LAN. Kabel LAN disini bisa dikoneksikan langsung atau
melalui hub/switch dahulu. Setelah itu running aplikasi OPenDHCPServer
melalui menu Start | All Program | Open DHCP Server | Run Stand Alone.
Beberapa saat kemudian akan muncul jendela command prompt dan sekumpulan
command yang mengaktifkan server DHCP.
Kemudian cek di sisi client apakah sudah
mendapat IP otomatis atau belum melalui Start | Run | ketik ‘cmd’.
Ketika sudah muncul jendela command prompt ketik ‘ipconfig’. Setelah cek
IP yang muncul di sana. Jika sudah mendapat alamat IP, cobalah
menge-ping alamat IP DHCP server. Jika settingan dan koneksi benar, maka
seharusnya akan ada reply dari server. Sedangkan dari sisi server Anda
juga dapat mengecek IP-IP mana yang sudah dialokasikan untuk client.
Caranya bisa dari jendela command prompt aplikasi OpenDHCPServer atau
dari web browser dengan alamat http://localhost:6789 jika dilihat dari komputer server atau alamat http://ip_dhcp_server:6789
jika dilihat dari komputer client. Komputer-komputer client yang sudah
mendapat IP secara otomatis dari DHCP Server akan tertampil pada kotak
‘Active Leases’. Selamat mencoba…..
Aplikasi ini selain digunakan ‘murni’
sebagai DHCP server seperti pada jaringan pada umumnya, juga sering saya
pakai untuk mekukan troubleshoot pada device yang berbasis IP. Kadang
perangkat berbasis IP misalnya IP camera, secara default diset sebagai
DHCP client. Jika misalnya ingin melakukan perubahan konfigurasi
eksisting tentunya harus tahu IP-nya terlebih dahulu. Nah, dengan
OpenDHCPServer ini, laptop saya jadikan DHCP server, saya koneksikan
laptop dengan IP camera dengan kabel LAN, kemudian saya cek IP camera
di sisi server dengan cara di atas. Selesai deh, he he. Untuk detail
troubleshoot IP Camera dapat dibaca di sini. Cara yang sama juga dapat
Anda terapkan di hampir seluruh perangkat berbasis IP asal settingan
defaultnya adalah DHCP client.
Sumber: http://saptaji.com/2014/07/09/cara-mudah-bikin-dhcp-server-di-windows/